Saka Kalpataru Canangkan Program “Belajar Menanam Ujian Memanen”
BANYUMAS, Saka Kalpataru Kwarcab Banyumas binaan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas bersama-sama Yayasan Argowilis melaunching Banyumas Bisnis Centre sebagai Aplikasi Gerakan Lingkungan Krida 3 R yaitu Reduce artinya mengurangi produk sampah, Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai dan Recycle atau mendaur ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Launching dilaksanakan oleh Kepala Sub Direktorat Bina Cinta Alam Ditjen Perhutanan Sosial Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Mohammad Nasrun, Jum’at (4/12) Aula MTs Maarif NU Karanglewas.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendikan Kabupaten Banyumas, Muspika Karanglewas, Perwakilan Pejabat Perum Perhutani KPH Banyumas Timur, Pengurus Kwarcab, Pinsaka dan puluhan anggota Saka Kalpataru.
Muhammad Nasrun mengatakankan kerja sama yang dijalin merupakan kegiatan yang biasa, tetapi akan menjadi luar biasa jika dapat diaplikasikan dengan baik. “Selain kegiatan 3 R yang mencakup bank sampah, kerajinan daur ulang dan composing, kegiatan menanam yang terlihat biasa, apabila dilaksanakan anak ketika masuk sekolah SD, dan mereka akan melakukan ujian memanen saat mau lulus SD, mempunyai dampak besar pada lingkungan, saat tanaman besar dapat menjadi resapan air dan dapat menahan banjir” katanya.
Nasrun melanjutkan bahwa hasil yang dituai dari kegiatan ini tidak sekedar nilai ekonomi saja. “Anak-anak mencintai lingkungan sejak dini itu sangat penting, jadi tidak sekedar uang yang diterima saat anak menabung sampah dan memanen saat lulus ujian” tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan Purwadi Santosa ikut mendukung program ini. “Ini program yang bagus, untuk keberlangsungan lingkungan, maka kamipun akan menjadikan program ini tidak hanya di Karanglewas saja” katanya.
Ketua Argiwilis Muh Adip menjelaskan program bank sampah, kerajianan daur ulang dan komposing, nantinya setiap pangkalan akan diajak untuk mengumpulkan barang bekas dan sampah. Setelah dipilah untuk bisa disetor ke Bank Sampah, sebagian untuk kerajinan dan sampah basah untuk pembuatan kompos. “Saat ini bari SMK IT Maarif NU dan Pemuda Babakan sebagai percontohan” katanya
Sedangkan belajar menanam ujian memanen diperuntukan kepada siswa yang mempunyai lahan pekarangan. “Program ini lebih tepat untuk siswa di pinggiran dimana para orang tua masih memiliki pekarangan, pada saat anak masuk sekolah diberi pengertian cara menanam pohon, cara perawatan, kemudian manfaatnya dan lain sebagainya” katanya.
Setelah anak paham pihaknya memberikan bibit sengon gratis untuk ditanam, dan akan dipantau setiap bulan untuk perkembanganya.
“Program ini sudah diujicobakan di beberapa SD di Kecamatan Pekuncen dan telah berhasil menanam 7500 bibit pohon sengon” jelasnya.
Enam tahun kedepan kita berharap anak-anak yang saat ini belajar menanam akan mengikuti ujian memanen. “Jangan kawatir tidak terbeli, karena kami sudah bekerja sama dengan PT. ABP Temanggung yang siap menampung berapapun hasil panen nanti” tambah Adip.
Sumber : https://www.facebook.com/humas.kwarcabbanyumas/posts/541530042668507