BREAKING

Rabu, 25 November 2015

Pj Bupati Lepas Kontingen Jamdasu Pramuka Kwarcab Sergai

SEI RAMPAH | DNA - Banyak cara dalam membina generasi muda, salah satunya adalah dengan membuat program kegiatan seperti Pramuka. Sebagaimana amanat UU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, yang bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriot, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun  Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI), mengamalkan Pancasila serta melestarikan lingkungan hidup.

Hal ini dikemukakan Pj. Bupati Serdang Bedagai (Sergai) selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabicab) Ir. H. Alwin M.Si saat menjadi Irup pada upacara pelepasan Kontingen Kwartir Cabang (Kwarcab) Sergai menuju Jambore  Daerah Sumatera Utara (Jamdasu) Tahun 2015 di halaman Kantor Diknas di Sei Rampah, Selasa (24/11/2015).

Lebih lanjut disampaikan Pj. Bupati Sergai bahwa banyak sekali kegiatan kepramukaan yang bernilai positif untuk mengendalikan kenakalan remaja belakangan ini.  Di dalam organisasi Pramuka kita dapat belajar berbagai keterampilan yang tidak diperoleh dibangku sekolah, belajar berkomunikasi dengan berbagai kalangan, belajar bermain di alam bebas, membangun keberanian dan tanggung jawab serta belajar memimpin anggota lainnya. Semua itu menempa kita sebagai generasi penerus yang mandiri, berani, bertanggung jawab, berdisiplin dan terampil, jelas Pj. H. Alwin.

Kepada adik pramuka yang mengikuti Jamdasu agar bersyukur dapat menikuti event ini, “karena kalian lah yang terpilih sebagai perwakilan dan membawa nama Kabupaten Sergai ini. Untuk itu Saya berharap agar kita semua memberikan pesan dan kesan yang baik selama mengikuti kegiatan ini serta mengenalkan potensi daerah Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat kepada peserta jamdasu dari kabupaten lain.

Sedangkan kepada kakak pembimbing dan pembina pendamping agar terus mendampingi adik-adik pramuka dengan memberikan perhatian agar tidak ada kekurangan dan permasalahan di kegiatan ini nantinya, ujar Ir. H. Alwin.

Sebelumnya Ketua Kwartir Cabang Sergai Drs. Joni Walker Manik MM melaporkan tujuan event Jamdasu Tahun 2015 untuk membentuk watak, meningkatkan sikap kemandirian, keterampilan, persatuan dan kesatuan Pramuka Penggalang serta komitmen terhadap penghayatan dan pengamalan kode kehormatan Pramuka yaitu Trisatya dan Dasadarma. Dengan sasaran meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, terbinanya tali persaudaraan dan ikut serta membangun jati diri bangsa. Kemudian meningkatkan pengembangan mental, fisik, pengetahun, jiwa kepemimpinan dan kepercayaan, rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara serta menambah pengalaman dan keterampilan.

Jamdasu yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit Deli Serdang sejak tanggal 24 sampai 29 Nopember 2015 diikuti 299 peserta ditambah 38 orang pemimbing, 10 pembina pendamping dan 2 orang tim kesehatan.

Kegiatan Jamdasu ini diisi kegiatan dalam perkemahan dan non rotasi. Kegiatan dalam perkemahan antara lain keagamaan, olahraga, kebersihan, kerapihan dan ketertiban, upacara bendera, permainan persaudaraan, forum penggalang, anjangsana, kunjungan pameran, games dan kuis serta kegiatan pengenalan saka (rotasi), tanggap bencana, tehnologi dan industri, petualangan dan wisata.

Sedangkan kegiatan non rotasi yakni kegiatan pendidikan dan seni budaya seperti  diskusi pendidikan, pemutaran film pendidikan, jumpa tokoh, pentas seni daerah, karnaval danfestival nusantara serta api unggun.

Turut hadir Asisten Ekbangsos Drs. Hadi Winarno MM, Kaban BP2AKB selaku Kakak Pembina Hj. Irwani Jamilah SH, Kabag Humas Dra. Indah Dwi Kumala, jajaran Dinas Pendidikan serta para kakak pembina dan pendamping Kwarcab Sergai.(nov|sb)

Randiman Lepas 160 Kontingen Pramuka Ikuti Jambore Daerah

MEDANWOL – Penjabat Wali Kota Medan, Drs H Randiman Tarigan MAP, melepas keberangkatan 160 penggalang  kontingen Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Medan yang akan mengikuti Jambore Pramuka tingkat Daerah Sumatera Utara di Bumi Perkemahan Sibolangit mulai 24-29 November mendatang.

Pelepasan ini dilakukan di halaman tengah Balai Kota Medan. Diharapkan seluruh peserta dapat meraih prestasi pada jambore tersebut. Acara ini, ditandai dengan penyerahan bendera pataka oleh Pj Wali Kota kepada perwakilan kontingen.
Randiman mengatakan, kegiatan jambore daerah (Jamda) ini, memiliki nilai positif dan prestise tersendiri bagi anggota pramuka. Siapa yang berhasil terpilih mengikutinya tentu menjadi suatu kebanggaan.
Selain kebanggaan, Randiman juga berpesan seluruh pelajaran berharga yang diperoleh dari Jamda nanti harus mampu diterapkan serta diserbaluaskan kepada teman-teman yang belum berkesempatan mengikutinya. Di samping itu harus dapat meraih prestasi.
“Ingat prestasi tertinggi bukanlah menjadi juara, namun kembali dari jambore ini adik-adik juga mampu menambah ilmu dan mengembangkan gugusan depan masing-masing agar memiliki kualitas terbaik,” kata Randiman, Senin (23/11).
Selanjutnya mantan Kadis Pertamanan dan Dinas Pendapatan Kota Medan ini meminta kepada pembina pendamping agar dapat memperhatikan dan menjaga dengan baik adik-adik kontingen pramuka Kota Medan. Kepada peserta diminta agar menjaga kesehatan, jaga stamina dan asupan gizi agar dapat mengikuti dapat jambore sampai selesai.
Sementara itu Ka Kwarcab Kota Medan, H.M Husni dalam laporannya mengatakan setelah melalui proses seleksi, maka Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Medan mengirimkan utusan 160 orang pramuka penggalang yang terdiri dari 80 putra dan 80 putri ditambah 10 orang pendamping.
Jambore ini diikuti oleh perwakilan pramuka penggalang dari 33 Kabupaten Kota se Provinsi Sumut yang berjumlah  sekitar 3.000 orang. “Jambore merupakan pestanya penggalang yang bertujuan untuk menunjukkan kreatifitas para penggalang.
Artinya adik-adik yang telah dipilih dari masing-masing Kwarcab ini mampu mengukir prestasi di berbagai kegiatan dalam jambore daerah yang nantinya dapat membawa nama baik kota Medan. Selain itu, setelah mengikuti Jamda, mereka nantinya akan diseleksi ketat untuk mengikuti Jambore Nasional tahun 2016 di Bumi Perkemahan Cibubur,” ungkap Husni.(wol/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
sumber : http://waspada.co.id/medan/randiman-lepas-160-kontingen-pramuka-ikuti-jambore-daerah/

Adhyaksa Dault: Ciri Utama Pramuka Adalah Ikhlas Berjuang

Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault mengingatkan kembali prinsip ikhlas dalam berjuang, "kelapa itu ikhlas dijadikan apapun oleh manusia, Pramuka juga demikian, wajib ikhlas melakukan apapun demi kemanusiaan dan kepentingan bangsa Indonesia".
Penekanan itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Perkemahan Wirakarya Nasional VIII 2015 di Bumi Perkemahan Gunung Jae, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Senin siang (23/11/15).
Menurut Adhyaksa Dault, Pramuka menyiapkan segala tahapan menuju pemimpin, namun ciri utama pemimpin hasil kaderisasi Gerakan Pramuka adalah ikhlas, "Jika pamrih, maka ia tidak paham esensi dari trisatya dan dasa dharma", tegas Adhyaksa Dault.
Sementara itu, Zaenul Majdi (Gubernur NTB, KaMabida Gerakan Pramuka NTB) mengatakan "saya bangga menjadi anggota Gerakan Pramuka", Ujar Zainul. Di NTB menurut Zainul, kami memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi perkembangan Gerakan Pramuka. "Semoga Pemerintah dimanapun berada, juga memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi perkembangan Gerakan Pramuka", lanjut Zainul.
Perkemahan Wirakarya Nasional ini berlangsung dari 23-30 November 2015, diikuti 2500 Pramuka Penegak dan Pandega berusia 16-25 tahun yang datang dari 34 Kwarda dari seluruh Indonesia. Dalam kegiatan ini, peserta akan di terjunkan di lima sub-camp, yaitu di Desa Karang Sidemen, Lombok Tengah, Desa Wajegeseng, Lombok Tengah, Desa Kota Raja, Lombok Timur, Desa Sedau, Lombok Barat, dan Gili Trawangan, Lombok Utara. Peserta akan tinggal bersama keluarga masyarakat di tempat kegiatan dan melaksanakan giat bakti fisik dan non-fisik.
"Perkemahan ini tidak hanya menjalin persahabatan antar peserta, tetapi juga persahabatan dengan warga, karena kegiatan bakti masyarakat lebih banyak kita lakukan", jelas Kak Editha Rahaded, Waka Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Bina Muda.(hws)

Rekor MURI Pengibaran Bendara Pramuka

LOMBOK (25/11), Rabu pagi (25/11) Di Pantai Gili Air, Senggigi, Lombok Barat, NTB telah terlaksana pemecahan rekor Pengibaran Bendara Pramuka di bawah laut.
Pemecahan rekor ini dilaksanakan ditengah pelaksanaan Perkemahan Wirakarya Tingkat Nasional 2015. (PW Nasional 2015) di Bumi Perkemahan Kebun Djae, Lombok Barat, 23 s.d. 30 November 2015.
Kolenel (TNI AL) Rachmad mengatakan bahwa selain Pengibaran bendera juga di tanamnya terumbu karang di bawah laut.
Walaupun gerakan penanaman terumbuh karang ini tidak begitu banyak, namun demikian gerakan seperti ini diharapkan dapat ditiru oleh generasi muda bangsa bahwa laut bagian terpenting yang perlu dijaga, ujar Rachmad, Danlanal, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara.
Hal yang sama diungkapkan Waka Kwarnas Bidang Binamuda, Editha Rahaded, S. Sos, MH bahwa gerakan penebaran benih terumbu karang ini tentu sebagai simbol bahwa Gerakan Pramuka sebagai gerakan pendidikan kaum muda bangsa diajarkan sejak dini untuk menjaga dan memelihara laut beserta lingkungannya.
Hari ini saya merasa gembira atas terlaksananya Pengibaran Bendera Pramuka dibawah laut apalagi Pengibaran bendera ini telah menciptakan rekor MURI dengan ukuran 17 x 22 meter, ujar Kak Ita.
Dalam kesempatan tersebut Kak Ita mengucapkan terima kasih kepada semua unsur yang terlibat dalam kegiatan penanaman terumbu karang dan Pengibaran Bendera Pramuka di pantai Gili Air yang begitu Indah ini.
Satu hal yang perlu kami sampaikan bahwa kedua kegiatan ini juga disaksikan peserta PW Nasional 2015 yang sedang berada di Sub Camp pulau Gili Air ini.
Tentu ini sebagai wujud Gerakan Pramuka yang selalu tampil membina generasi muda bangsa agar lebih peduli pada lingkungan, tegas Kak Ita.
Salam Pramuka

Pramuka Dinilai Sarana Tepat Bela Negara

Hidayatullah.com–Undang-undang Dasar 1945 mewajibkan setiap warga negara Indonesia terlibat aktif dalam upaya pembelaan negara. Menurut Wakil Ketua FPKS MPR RI Ahmad Zainuddin, Pramuka merupakan salah satu wujud pelaksanaan bela negara yang tepat.
“Kegiatan Pramuka ini sebenarnya menjadi sarana yang tepat, perwujudan yang lebih tepat dari upaya bela negara yang diprogramkan pemerintah,” ujar Zainuddin saat memberikan materi Empat Pilar dalam Jambore Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Bumi Perkemahan Kiarapayung, Jatinangor, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/11/2015).
Jambore Sosialisasi Empat Pilar MPR RI diikuti sekitar 300 siswa-siswi SMA anggota Pramuka tingkat Penegak se-Kabupaten/Kota Bandung, Jumat-Minggu (20-22 November 2015). Empat Pilar MPR RI yaitu Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Zainuddin mengatakan, kegiatan Pramuka sarat dengan materi kognitif dan implementatif yang sangat mendukung program bela negara dan cinta tanah air. Menurutnya, tujuan dan kandungan dalam Pramuka menjadi salah satu pertimbangan pemerintah akhirnya mengatur kedudukan Pramuka dalam undang-undang khusus.
“Sebelumnya Pramuka hanya diatur melalui Kepres, yaitu Kepres RI Nomor 238 Tahun 1961. Lalu tahun 2010 diperkuat dalam UU no 12. Artinya gerakan Pramuka sangat diperhitungkan sebagai faktor penopang program nasionalisme dan bela negara,” jelas anggota Komisi bidang pertahanan DPR RI ini.
Zainuddin juga mengapresiasi kegiatan jambore sebagai bentuk terobosan untuk menyosialisasikan Empat Pilar MPR RI lebih massif di kalangan remaja dan pemuda.
Lebih lanjut politisi PKS ini mengatakan, setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban terhadap negara. Begitupun pemerintah mempunyai hak dan kewajiban terhadap negara dan rakyat. Hak dan kewajiban tersebut telah diatur dalam UUD NRI 1945 sebagai konstitusi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Sebagai pemerintah harus dahulukan hak rakyat. Penuhi hak rakyat. Sedangkan rakyat harus dahulukan kewajiban sebagai warga negara. Salah satu kewajiban itu bela negara,” ucapnya.*

Rep: Anton R
Editor: Cholis Akbar

100 Pramuka dampingi Presiden tanam sejuta pohon


Banjarmasin (ANTARA News) - Ketua Kwartir Daerah Pramuka Kalimantan Selatan HM Rosehan NB mengatakan, sebanyak seratus Pramuka mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam mengawali gerakan penanaman sejuta pohon, yang secara nasional dimulai di provinsi ini.

"Gerakan penanaman sejuta pohon yang dimulai di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam di Kalimantan Selatan (Kalsel), dijadwalkan 27 November 2015," ujarnya kepada wartawan di Banjarmasin, Selasa.

Tapi, lanjut Mantan Wakil Gubernur Kalsel itu, kedatangan RI 1 ke provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota ini rencananya pergi-pulang (PP) atau hanya melakukan penanaman perdana gerakan sejuta pohon tahun 2015.

Mengenai kegiatan lain kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kalsel, dia menyatakan, tidak mengetahui secara pasti, karena hal merupakan ranah pemerintah provinsi (Pemprov) setempat, yang mendapat back up pengamanan dari TNI dan Polri.

"Kita berharap kedatangan Bapak Presiden Joko Widodo kali ini makin menambah kemajuan pembangunan, termasuk upaya pelestarian sumber daya alam melalui perbaikan lingkungan dengan gerakan penanaman sejuta pohon," ujar anggota DPRD Kalsel dari PDIP tersebut.

"Apalagi Tahura Sultan Adam yang meliputi wilayah Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut merupakan kawasan tangkapan air, terutama pada daerah aliran sungai (DAS) Riam Kanan," lanjutnya.

Sementara pada DAS yang berhulu di kawasan Pegunungan Meratus itu terdapat Waduk Riam Kanan yang multi fungsi, antara lain untuk Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Ir Pangeran Mohammad Noor, serta irigasi pertanian.

Selain itu, salah satu sumber air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih Banjarmasin, serta Intan Banjar yang melayani air bersih untuk kebutuhan penduduk Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.

"Alhamdulillah selama ini TNI menaruh perhatian terhada Tahura Sultan Adam yang luasnya 100 hektar lebih. Kalau tak ada perhatian TNI, mungkin jadi apa Tahura tersebut, sebab perhatian pemerintah pusat kurang," demikian Rosehan. 

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015
sumber : http://www.antaranews.com/berita/531255/100-pramuka-dampingi-presiden-tanam-sejuta-pohon

Senin, 23 November 2015

Bocah Tuna Rungu Tepuk Pramuka dengan Bahasa Isyarat




Jombang (beritajatim.com)--Ratusan murid SLB (Sekolah Luar Biasa) mengikuti perkemahan luar biasa selama dua hari di lapangan parkir belakang Pemkab Jombang. 

Mereka terdiri dari para penyandang tuna rungu, tuna netra, tuna grahita, serta tuna daksa. Khusus tuna rungu, untuk melakukan tepuk pramuka, mereka harus diberi isyarat khusus.

Di lapangan parkir yang rindang itu tenda-tenda pramuka berderet memanjang. Secara sepintas perkemahan tersebut tidak jauh berbeda dengan perkemahan pada umumnya. 

Akan tetapi ketika dilihat lebih dekat, para pesertanya tampak bercakap-cakap menggunakan bahasa isyarat. Ada pula peserta perkemahan yang duduk di atas kursi roda. 

Bahkan ada yang harus dipandu secara khusus ketika berjalan karena mengalami gangguan penglihatan.

Namun demikian, mereka terlihat ceria ketika mengikuti aneka kegiatan. Mulai lomba pentas seni, lomba hasta karya, lomba tali temali, hingga penjelajahan. Dalam perkemahan luar biasa tersebut juga dipamerkan hasil kerajinan murid-murid SLB tersebut.

"Perkemahan luar biasa ini digelar selama dua hari, yakni Sabtu - Minggu. Pesertanya sebanyak 176 orang. Mereka berasal dari beberapa 11 lembaga SLB," ujar Cholil, Ketua Pelaksana Perkemahan Luar Biasa, saat penutupan acara, Minggu (22/11/2015).

Cholil menjelaskan, para peserta perkemahan itu berasal dari SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa) dan SMPLB (Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa). Kegiatan tersebut diharapkan mampu memberikan ruang berekpresi bagi penyandang cacat. 

Oleh karena itu, lanjut Cholil, dalam perkemahan tersebut para peserta menampilkan hasil kreasi. Semisal panggung hiburan dan seni, serta pameran hasil kerajinan dari masing-masing SLB.

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Jombang yang memberikan dukungan atas acara ini. Kegiatan perkemahan ini sudah ketiga kalinya dalam tiga tahun terakhir ini," ujar guru SDLB Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang ini.

Hal senada juga dilontarkan Edi Sungkono, panitia lainnya. Menurut Edi para peserta perkemahan benar-benar menikmati acara. Bahkan saat acara out bond, mereka mengikuti aneka permainan dengan riang gembira. 

Namun demikian, Edi mengakui ada beberapa hal yang membedakan perkemahan luar biasa dengan perkemahan pada umumnya.

Semisal saat dirinya meminta peserta melakukan tepuk pramuka. Edi tidak lantas berteriak-teriak memberi komando. Namun hanya memberikan isyarat tangan dan mulut. Maka dengan serentak para penyandang tuna rungu/waicara tersebut sontak bertepuk pramuka secara bersama-sama.

"Dengan kegiatan ini, akan muncul keberanian berekspresi bagi mereka. Masing-masing tenda peserta juga kita lombakan. Mulai kebersihan, penataan, hingga kreatifitas. Para juaranya kita berikan piala," pungkas guru SDLB Kecamatan Kabuh, Jombang ini. [air/suf]

Ajak Anggota Pramuka Jadi Agen Keselamatan

JOGJA  – Direktorat Lalu Lintas Polda DIJ mengajak 240 anggota Pramuka tingkat SMA se-Jogjakarta menjadi agen keselamatan berlalu lintas. Ajakan tersebut menyusul masih banyak anak muda yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Pemicunya, mereka kerap melanggar rambu dan anjuran tertib berlalu lintas seperti tidak mengenakan helm, ngebut, tidak menyalakan lampu utama, mengganti ban dari ukuran standar, tidak memasang rem, dan melanggar marka jalan.
“Tindakan melanggar lalu lintas dapat membahayakan jiwa diri sendiri dan orang lain. Jika ingin selamat maka taati dan patuhi aturan lalu lintas. Jangan ngebut,” kata Kasi Dikmas Dikyasa Ditlantas Polda DIJ Kompol Sulasmi saat memberikan sosialiasi kepada peserta kemah Perkemahan Satuan Karya Pramuka Bhayangkara ( Persabhara) di Secang, Pengasih, Kulonprogo beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan tersebut polisi lalu lintas menyampaikan berbagai perilaku pengemudi yang bisa membayakan keselamatan seperti mengemudi sambil menggunakan handphone, ngebut, melanggar marka, menerobos lampu merah, dan tidak kosentrasi atau tidak memperhatikan situasi arus lalu lintas sekitar. “Kalau mengemudi fokus. Jangan menoleh ke kiri dan kanan. Jika ingin melihat situasi kendaraan di belakang cukup melalui spion,” terang Sulasmi.
Dalam acara tersebut, hadir pula Dr Wibowo dari RS Bhayangkara Jogjakarta. Ia menyampaikan bagaimana menangani atau menolong korban kecelakaan dengan cara yang benar. Sebab, pertolongan pertama pada korban kecelakaan harus dilakukan secara hati-hati. “Jangan sampai korban kecelakaan yang ditolong bertambah parah karena salah memberikan pertolongan,” kata Wibowo. (mar/din/ong)
sumber : http://www.radarjogja.co.id/blog/2015/11/23/ajak-anggota-pramuka-jadi-agen-keselamatan/

Keren! Pramuka Kampanyekan Gerakan One Day No Rice


REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pramuka Indonesia memberikan bukti nyata dalam menyokong program diversikasi pangan dan swasembada beras. Bentuknya dilakukan dengan gerakan Satu Hari Tanpa Nasi atau lebih populer One Day No Rice. Aksi ini dilakukan oleh sekitar 3.000 Pramuka yang menjadi peserta Perkemahan Antarsatuan Karya (Peransaka) Nasional 2015 yang digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara. 

''Ini bukti konkret Pramuka Indonesia kepada pemerintah. Sekarang, baru sehari diterapkan karena perkemahan ini hanya enam hari. Selanjutnya, kami akan meminta kepada seluruh anggota Pramuka untuk menerapkan One Day No Rice ini di daerahnya masing-masing,'' kata Editha Rahaded, wakil ketua Kwartir Nasional yang juga menjadi penanggung jawab utama kegiatan Peran Saka Nasional 2015 dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (18/11).

Editha menjelaskan, One Day No Rice ini dilakukan pada hari keempat kegiatan perkemahan. Seluruh peserta tidak diberi beras. Sebagai penggantinya, kata dia, pihak panitia memberikan umbi-umbian yang diolah untuk makan selama satu hari. 

Editha mengatakan, One Day No Rice ini diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif kegiatan dalam setiap perkemahan Pramuka. ''Selain untuk membantu program ketahanan pangan pemerintah, kita juga mengenalkan kepada anak-anak alternatif pangan selain nasi,'' ujar Kak Ita, sebuatan akrab Editha Rahaded.

Sementara itu, Ketua Kwarnas Adhyaka Dault sangat mendukung inisiasi yang muncul dari Peran Saka Nasional 2015. ''Inilah yang saya harapkan dari kegiatan-kegiatan Pramuka. Melakukan hal-hal konkret dan solutif terhadap berbagai macam problem bangsa dan masyarakat. Semoga, ini bisa terus berlanjut dan massif. Ingat, anak Pramuka itu jumlahnya banyak lho!'' kata Adhyaksa.

sumber : http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/11/18/ny01qg336-keren-pramuka-kampanyekan-gerakan-one-day-no-rice

Kader Pramuka Harus Mampu Redam Paham Radikal di Indonesia

Jatinangor, HanTer - Para kader organisasi Kepanduan Praja Muda Karana (Pramuka) diharapakan mampu berperan dalam meredam paham radikal di Indonesia, dengan cara menyebarkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan masyarakat.

"Pramuka diharapkan mampu meredam (paham radikal) untuk dirinya dan di masyarakat sehingga menjadi teladan," kata Anggota MPR dari kelompok DPD, Ghazali Abbas, di Jatinangor, Jawa Barat, Minggu (22/11/2015).

Ghazali mengatakan, Pramuka harus ikut berperan dalam menyebarkan pemahaman bahwa Indonesia adalah negara heterogen dan plural.


Dia berharap generasi mendatang, dapat memberikan kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga tidak ada lagi kekerasan di semua tingkatan.


"Kekerasan tidak ada manfaatnya karena semua akan rugi, dan agama apapun tidak mendukung adanya kekerasan," ujarnya.


Ghazali menekankan, kegiatan Jambore Sosialisasi Empat Pilar MPR memiliki urgensi untuk membangun mental kebangsaan masyarakat khususnya di kalangan Pramuka.


Menurut dia, tidak masalah apabila negara harus mengeluarkan biaya karena bertujuan baik dalam membangun mental kebangsaan generasi muda Indonesia.


Dia menekankan bahwa generasi muda Indonesia harus ditanamkan nilai-nilai toleransi, saling menghargai, dan cinta kebersamaan.


Karena itu, menurut dia, MPR akan terus melaksanakan kegiatan sosialisasi empat pilar MPR khususnya di kalangan generasi muda.


sumber : http://www.harianterbit.com/hanteriptek/read/2015/11/22/48343/33/22/Kader-Pramuka-Harus-Mampu-Redam-Paham-Radikal-di-Indonesia



Ini Dia Pesan Revolusi Mental Adhyaksa di Perkemahan Wirakarya

Indopos.co.id – Kwartir Nasional Gerakan Pramuka terus menggelar kegiatan-kegiatan inovatif dalam proses mewujudkan Gerakan Pramuka sebagai garda terdepan dalam membentuk karakter kaum muda Indonesia. Kali ini dalam bentuk Perkemahan Wirakarya Nasional VIII yang diadakan di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Perkemahan yang berisi pengabdian dan bakti langsung kepada masyarakat ini secara resmi dibuka oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault (23/11) pagi waktu setempat di Lapangan Bumi Perkemahan Gunung Jae, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Dalam sambutannya, Adhyaksa Dault mengingatkan pesan penting dari perkemahan yakni  revolusi mental dan regenerasi kepemimipinan melalui pendidikan Gerakan Pramuka. “Kalau saat ini pemerintah sering ngomong soal revolusi mental, saya katakana bahwa yang paling siap melaksanakan revolusi mental itu ya Gerakan Pramuka!” ujar Adhyaksa.

“Saat ini adalah kebangkitan dari Gerakan Pramuka! Dengan rebranding gerakan pramuka yang kita galakkan sekarang ini, anak-anak kita didik dan kita siapkan untuk menyambut estafet kepemimpinan bangsa,” tambahnya.

Adhyaksa Dault juga mengaku bangga dengan pelaksanaan perkemahan wirakarya yang diikuti oleh 2500 peserta dari berbagai daerah ini. “Kegiatan ini merupakan salah satu jawaban nyata terhadap persoalan bangsa, dengan sasaran utama pembangunan masyarakat di tempat pelaksanaan kegiatan,” tandasnya di sela-sela acara pembukaan. (lis)

sumber : http://www.indopos.co.id/2015/11/ini-dia-pesan-revolusi-mental-adhyaksa-di-perkemahan-wirakarya.html

Adhyaksa: Pramuka Paling Siap Lakukan Gerakan Revolusi Mental


REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault, mengklaim Pramuka menjadi pihak yang paling siap untuk mewujudkan slogan Revolusi Mental. Ia juga menegaskan, di dalam Pramuka sesungguhnya telah dilakukan upaya regenerasi kepemimpinan. 

''Kalau saat ini pemerintah sering ngomong soal revolusi mental, saya katakana bahwa yang paling siap melaksanakan revolusi mental itu ya Gerakan Pramuka!'' kata Adhyaksa saat membuka Perkemahan Wirakarya Nasional VIII yang diadakan di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin (23/11).

Melalui keterangan tertulisnya, Adhyaksa menegaskan Pramuka sudah sewajarnya untuk tampil sebagai garda terdepan dalam membentuk karakter kaum muda Indonesia. 

''Saat ini adalah kebangkitan dari Gerakan Pramuka. Dengan rebranding gerakan Pramuka yang kita galakkan sekarang ini, harapannya anak-anak kita didik dan kita siapkan untuk menyambut estafet kepemimpinan bangsa,'' ujarnya.

Adhyaksa juga mengaku bangga dengan pelaksanaan perkemahan wirakarya yang diikuti oleh 2500 peserta dari berbagai daerah ini. ''Kegiatan ini merupakan salah satu jawaban nyata terhadap persoalan bangsa, dengan sasaran utama pembangunan masyarakat di tempat pelaksanaan kegiatan,'' katanya.

Perkemahan ini dijadwalan berlangsung selama 7 hari. Peserta akan di terjunkan di 5 sub-camp, yaitu di desa Karang Sidemen, Lombok Tengah, desa Wajegeseng, Lombok Tengah, desa Kota Raja, Lombok Timur, desa Sedau, Lombok Barat, dan Gili Trawangan, Lombok Utara. Peserta juga akan tinggal bersama keluarga masyarakat (home-stay) di tempat kegiatan dan melaksanakan giat bakti fisik dan non fisik.

sumber : http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/11/23/ny94f1336-adhyaksa-pramuka-paling-siap-lakukan-gerakan-revolusi-mental

Sabtu, 14 November 2015

Adhyaksa Dault Terima Tanda Persahabatan Dalam Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN

Nama Adhyaksa Dault dipanggil pembawa acara, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka ini diminta naik ke panggung Gala Dinner Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat malam (13/10/2015) di Pulau Bokori yang terletak di ambang masuk Teluk Kendari, atau sekitar 40 menit perjalanan dengan kapal laut dari Kendari.
Didamping Nur Alam, Gubernur Sulawesi Tenggara, Adhyaksa Dault kemudian naik ke panggung dan menerima piagam plakat tanda persahabatan dari Masyarakat Adat ASEAN. “Ini kejutan buat saya, Pramuka dimanapun berada berkewajiban menjaga kelestarian dan nilai-nilai luhur adat, terima kasih untuk masyarakat adat ASEAN dan Gubernur Sulawesi Tenggara”, ujar Adhyaksa ketika dimintai tanggapannya sesaat setelah turun dari panggung kehormatan.
Baik Nur Alam maupun Adhyaksa Dault, keduanya kompak menggunakan baju Pramuka. “Saya menggunakan baju Pramuka, kebetulan baru selesai menghadiri pembukaan perkemahan satuan karya yang dihadiri Pramuka seluruh Indonesia di Kendari”, ujar Nur Alam dalam sambutannya dihadapan raja-raja nusantara dan perwakilan masyakat adat ASEAN. Nur Alam sendiri juga mendapatkan beberapa penghargaan dan keris dari Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN ini.
Nur Alam menjelaskan bahwa Pulau Bokori yang indah ini perlahan mulai dikenal masyarakat Indonesia dan sekarang kita perkenalkan kepada masyarakat ASEAN, Gerakan Pramuka juga akan ikut membantu mempromosikannya. “Sulawesi Tenggara bukan hanya Wakatobi, tetapi juga ada Bokori, ini surga juga, saya mengundang seluruh warga ASEAN berkunjung kemari, di internet sudah lumayan banyak informasinya”, kata Nur Alam.
Masuk jam 21.00 acara semakin meriah, ada pentas tari dari Nusa Tenggara Barat dan lagu Sajojo yang dinyanyikan perwakilan masyarakat adat Papua. Sesaat kemudian pembawa acara mengumumkan bahwa Pulau Bokori kedatangan artis dari Jakarta, Ashanty tiba-tiba muncul di panggung, Istri Anang Hermansyah ini membawakan beberapa lagu dangdut dan lagu daerah.
Ashanty kemudian mengajak Adhyaksa Dault dan Nur Alam ke panggung. Nur Alam menyanyikan lagu berjudul “kehilangan” dari Firman. Sementara Adhyaksa Dault membawakan lagu “Bento” dari Iwan Fals dan “Ku Tak Bisa” dari Slank. Panggung semakin ramai, perwakilan dari Keraton Nusantara dan masyarakat adat ASEAN naik kepanggung berjoget poco-poco. (hws)

Bupati: Pramuka Meski Bangkit Kembali


TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Bupati Kabupaten Indragiri Hilir HM Wardan memimpin upacara Pesta Siaga Kwartir Cabang 04.02 Gerakan Pramuka Inhil, Jumat (13/11). Dalam amanatnya bupati menyampaikan, kegiatan tersebut sangat baik dalam rangka memupuk, menanamkan nilai juang semengat kepahlawanan. 

Untuk itu panitia diminta melaksanakannya sesuai agenda yang dibuat. “Pemerintah komit mengembangkan kepramukaan, karena secara langsung menanam kedisiplinan,” ungkap Wardan yang juga Ketua Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka Inhil itu.

Melalui gerakan pramuka bupati mengharapkan juga dapat mengaktifkan Jumat Bersih. Pasalnya pramuka merupakan garda terdepan dan pelopor membawa masyarakat mendukung program-program pemerintah. 

“Pramuka meski bangkit kembali. Agar kita bisa tampil pada ajang-ajang yang bergengsi baik di tingkat provinsi mapun tingkat nasional,” paparnya.

Sementara itu Ketua Kwarcab Pramuka Inhil H Alimuddin menambahkan, salah satu tujuan penting kegiatan tersebut guna menjalin rasa kebersamaan dan silaturahmi antarsesama pramuka siaga,” Kita akan manfaatkan momen ini untuk saling bertukar informasi, membina rasa persaudaraan dalam ikatan persatuan dan menambah wawasan pramuka siaga,” tukasnya
Pramuka siaga mengajarkan anak usia 7 sampai 10 tahun untuk mengasah ilmu pengetahuan positif, sehingga dapat menjadi generasi muda yang andal dan tangguh dalam mengisi pembangunan bangsa.(adv/mal)

Alasan Adhyaksa Berharap Muncul Pemimpin dari Pramuka



KENDARI - Ketua Kwartir Nasional Pramuka Adhyaksa Dault mengatakan, pramuka merupakan salah satu wadah potensial untuk menciptakan pemimpin hebat. "Karena pemimpin yang muncul dari gerakan pramuka adalah orang yang ikhlas dalam mengabdi.
Semoga banyak pemimpin yang lahir dari pramuka," ujar Adhyaksa dalam Kegiatan Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) Pramuka Nasional di Bumi Perkemahan Nanga-nanga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (13/11) kemarin.
Calon Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, selama ini pramuka sudah berjalan bagus dari sisi komunikasi. Hal itu terlihat dari banyaknya peserta yang ambil bagian dalam Peran Saka.
Sebanyak 34 provinsi turut serta dalam kegiatan itu. Masing-masing provinsi mengirimkan 20-25 peserta.
"Saya yakin adik-adik yang berdiri akan ada yang muncul sebagai pemimpin bertanggung jawab. Kalau mau jadi gubernur jangan jadi gubernur yang nggak-nggak. Begitu juga kalau mau jadi menteri," tambah mantan Menpora itu.
Pria murah senyum itu menambahkan, pihaknya kini tengah mengajukan usul pada Presiden Joko Widodo agar pramuka masuk dalam kurikulum sekolah.
“SMA dan SMP jangan hanya diberikan pakaian pramuka tetapi tidak diajarkan tentang Dasa Darma dan Trisatya, itu kurikulum yang kita masukkan," tegas Adhyaksa. (jos/jpnn)
http://sumeks.co.id/index.php/sumeks/update-terkini/1959-alasan-adhyaksa-berharap-muncul-pemimpin-dari-pramuka

39 Pramuka Lutim Dilatih Tangani Bencana

TRIBUN-TIMUR.COM,MALILI - Sebanyak 39 anggota Praja Muda Karana (Pramuka) penegak dan pandegaLuwu Timur akan mengikuti Pelatihan Peduli Penanggulangan Bencana (P3B).
Panitia pelaksana Bakara, mengatakan, para peserta akan dilatih selama empat hari mulai tanggal 12 - 15 November di sekretariat Pramuka Luwu TimurMalili.
Adapun peserta pelatihan yakni 19 putri dan 20 putra utusan sekolah menengah atas dan sederajat.
"Kegiatan ini untuk membekali ketrampilan kepramukaan kepada para anggota, khususnya golongan penegak dan pandega sehingga para peserta dapat mengamalkan dasa dharmanya dalam kehidupan masyarakat,” ujar Bakara.
http://makassar.tribunnews.com/2015/11/13/39-pramuka-lutim-dilatih-tangani-bencana

42 Pramuka Penggalang Kota Semarang Berangkat ke Jambore di Singapura

SEMARANG- PJ Walikota Semarang, Tavip Supriyanto melepas kontingen tim kwarcab Kota Semarang ke Singapura di kantor Walikota Semarang, Rabu (11/11). Sebanyak 42 Pramuka Penggalang Kota Semarang ikuti kegiatan SG59 Jambore Internasional 2015 di Singapura, 17-22 November mendatang.
“Selamat kepada Adik-adik semua yang terpilih untuk menjadi wakil dari Kota Semarang. Kalian merupakan seorang yang terbaik diantara yang terbaik kalian memang pantas dan layak menjadi anggota tim yang akan berjuang demi Kota Semarang di tingkat internasional. semoga nantinya kalian dapat seperti ‘pahlawan’ yang membawa nama harum Kota Semarang,” kata Tavip dalam rilis yang diterima Tribun Jateng.
Tavip meminta kegiatan tersebut dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sungguh-sungguh, ulet, disiplin dan kerja keras serta mengerahkan semua kemampuan terbaik yang dimilik guna mengukir prestasi terbaik buat Kota Semarang .“Kalau memang cinta terhadap Kota Semarang, maka berikan yang terbaik demi kota ini. Inilah kesempatan emas untuk bisa mengharumkan nama Kota Semarang di tingkat internasional," ujarnya.
Kekompakan dan kerjasama tim, kata Tavip, menjadi modal penting dalam sebuah tim. “Jaga kekompakan dan kerjasama tim serta menjaga kesehatan dan kondisi fisik merupakan modal penting mengingat di sana cuaca ekstrim. Sehingga satu dengan yang lain harus saling mendukung dan saling membantu” ujarnya.
Sementara Pimpinan kontingen Ringsung, Suratno mengatakan peserta yang ikut dalam jambore ASEAN adalah anggota pramuka usia penggalang (tingkat SMP) sebanyak 42 anak dan pembina pendamping sejumlah 10 orang yang tersebar se-Kota Semarang.
"Dengan tujuan memberikan bekal pengalaman kepada peserta didik dan pembina tentang kegiatan yang berskala internasional, memberikan wahana berkomunikasi dan bertukar pengalaman bagi para Pembina dan peserta didik dalam mengaplikasikan kegiatan kepramukaan Nasional pada kegiatan Internasional," ujarnya. (*)

Empat Penggalang Ke Jambor Internasional

KETAPANG – Empat pelajar dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Ketapang, mewakili Kalbar untuk mengikuti Jambore Internasional di Singapura, 17 – 22 November mendatang. Tidak hanya kali ini, SMPN 3 Ketapang juga pernah mengutus satu dari dua peserta asal Indonesia, untuk mengikuti Jambore Internasional di Australia pada 2014 lalu.Kepala SMPN 3 Ketapang, Effendi, mengatakan, keempat siswa yang akan berangkat mewakili Kalbar adalah Patria K, Rahmalia, Fahrani Anugrah P, dan Tarishah Della R. "Ini sebuah kebanggan bagi Ketapang, khususnya bagi sekolah. Karena tidak semua anak dan sekolah dipercaya untuk dijadikan perwakilan," katanya, kemarin (11/11).
Jambore Internasional di Singapura ini akan diikuti oleh beberapa negara, termasuk Indonesia. Dari Indonesia sendiri, dijelaskan dia, beberapa provinsi mengirimkan utusannya, untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. "Keempat peserta tersebut berasal dari Gugus Depan SMPN 3 Ketapang dari Kwatir Cabang Ketapang sekaligus mewakili Kalbar," jelasnya.
Effendi mengungkapkan, prestasi yang diraih di bidang Pramuka tidak hanya kali ini. Pada 2014 lalu, dia juga memastikan jika SMPN 3 Ketapang mengirimkan satu peserta ke Australia untuk mengikuti Jambore Internasional. "Dari Indonesia itu hanya ada dua peserta. Satu peserta dari Bandung, dan satu lagi dari Indonesia, dan itu dari SMPN 3 Ketapang, namanya Maya Kinasih," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kegiatan Pramuka sudah menjadi kegiatan yang harus diikuti oleh siswa kelas I dan II. Bahkan, dia menambahkan, kegiatan yang bernama kepanduan ini juga masuk dalam kurikulum. "Banyak hal yang diajarkan di dalam Pramuka. Mulai dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap memang ditekankan dalam pendidikan Pramuka," paparnya.
Diharapkan dia, keempat peserta yang mewakili Kalbar tersebut, dapat memberikan motivasi kepada peserta lainnya, sehingga meningkatkan prestasi, khususnya di Ketapang maupun di Kalbar. "Kita ucapkan terima kasih kepada keluarga karena duukungan yang sangat tinggi. Bantuan dari Kwarcab dan Gudep juga ada. Tapi memang lebih banyak dari pihak keluarga," ujar Effendi.
Direncanakan, keempat peserta tersebut akan diberangkatkan dari Ketapang pada 13 November mendatang. Kemudian, dia menambahkan, akan dilanjutkan dari Pontianak ke Batam dan Singapura. "Pelepasannya akan dilaksanakan pada 13 November dan diharapkan dilepaskan oleh Pj Bupati Ketapang, Kartius, agar menjadi motivasi dan semangat bagi keempat peserta yang berangkat," pungkasnya.

Sementara itu, salah satu peserta, Fahrani Anugrah P, mengaku senang bisa mewakili Ketapang dan Kalbar, untuk mengikuti Jambore tingkat internasional. Menurutnya, hal itu adalah sebuah prestasi yang membanggakan bagi dirinya, keluarga dan sekolah. "Untuk mewakili Kalbar, kami harus melalui seleksi terlebih dahulu. Tentu kami sangat bangga," katanya.Ia berharap bisa membanggakan keluarga, sekolah, dan daerahnya. "Kita akan berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga, sekolah dan Ketapang," harapnya. (afi)

Buka Peran Saka Pramuka Nasional, Ini Pesan Ketua Kwarnas

ANDOOLO - Kegiatan Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) Pramuka Nasional yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Nanga-nanga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), dibuka secara langsung oleh Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Adhyaksa Daud, Jumat (13/11/2015).
Kegiatan ini sebelumnya direncanakan akan dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, namun karena ada hal penting yang lebih mendesak sehingga JK batal membuka kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Adhyaksa mengatakan bahwa selama ini gerakan pramuka berlangsung cukup baik dalam hal komunikasi. Untuk itu, kata dia, kehadiran peserta di perkemahan ini merupakan bentuk pengabdian.
"Karena pemimpin yang muncul dari gerakan pramuka adalah orang yang ikhlas dalam mengabdi," kata dia.
Adhyaksa menambahkan, tidak menutup kemungkinan para adik-adik (peserta) yang berada di lokasi perkemahan itu dapat menjadi menteri atau gubernur yang lahir dari organisasi pramuka.
"Saya yakin adik-adik yang berdiri akan ada yang muncul sebagai pemimpin bertanggung jawab, kalau mau jadi gubernur jangan jadi gubernur yang nggak-nggak, begitupun kalau mau jadi menteri," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga saat ini tengah melakukan pengusulan kepada Presiden agar pramuka dimasukkan dalam kurikulum.
"SMA dan SMP jangan hanya diberikan pakaian pramuka tetapi tidak diajarkan tentang dasa darma dan trisatya, itu kurikulum yang kita masukkan," jelasnya.
Kegiatan Pramuka ini diikuti 34 provinsi dengan masing-masing daerah diikuti oleh 20-25 orang peserta
 
Copyright © 2015 Scout Radio Indonesia