Jombang (beritajatim.com)--Ratusan murid SLB (Sekolah Luar Biasa) mengikuti perkemahan luar biasa selama dua hari di lapangan parkir belakang Pemkab Jombang.
Mereka terdiri dari para penyandang tuna rungu, tuna netra, tuna grahita, serta tuna daksa. Khusus tuna rungu, untuk melakukan tepuk pramuka, mereka harus diberi isyarat khusus.
Di lapangan parkir yang rindang itu tenda-tenda pramuka berderet memanjang. Secara sepintas perkemahan tersebut tidak jauh berbeda dengan perkemahan pada umumnya.
Akan tetapi ketika dilihat lebih dekat, para pesertanya tampak bercakap-cakap menggunakan bahasa isyarat. Ada pula peserta perkemahan yang duduk di atas kursi roda.
Bahkan ada yang harus dipandu secara khusus ketika berjalan karena mengalami gangguan penglihatan.
Namun demikian, mereka terlihat ceria ketika mengikuti aneka kegiatan. Mulai lomba pentas seni, lomba hasta karya, lomba tali temali, hingga penjelajahan. Dalam perkemahan luar biasa tersebut juga dipamerkan hasil kerajinan murid-murid SLB tersebut.
"Perkemahan luar biasa ini digelar selama dua hari, yakni Sabtu - Minggu. Pesertanya sebanyak 176 orang. Mereka berasal dari beberapa 11 lembaga SLB," ujar Cholil, Ketua Pelaksana Perkemahan Luar Biasa, saat penutupan acara, Minggu (22/11/2015).
Cholil menjelaskan, para peserta perkemahan itu berasal dari SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa) dan SMPLB (Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa). Kegiatan tersebut diharapkan mampu memberikan ruang berekpresi bagi penyandang cacat.
Oleh karena itu, lanjut Cholil, dalam perkemahan tersebut para peserta menampilkan hasil kreasi. Semisal panggung hiburan dan seni, serta pameran hasil kerajinan dari masing-masing SLB.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Jombang yang memberikan dukungan atas acara ini. Kegiatan perkemahan ini sudah ketiga kalinya dalam tiga tahun terakhir ini," ujar guru SDLB Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang ini.
Hal senada juga dilontarkan Edi Sungkono, panitia lainnya. Menurut Edi para peserta perkemahan benar-benar menikmati acara. Bahkan saat acara out bond, mereka mengikuti aneka permainan dengan riang gembira.
Namun demikian, Edi mengakui ada beberapa hal yang membedakan perkemahan luar biasa dengan perkemahan pada umumnya.
Semisal saat dirinya meminta peserta melakukan tepuk pramuka. Edi tidak lantas berteriak-teriak memberi komando. Namun hanya memberikan isyarat tangan dan mulut. Maka dengan serentak para penyandang tuna rungu/waicara tersebut sontak bertepuk pramuka secara bersama-sama.
"Dengan kegiatan ini, akan muncul keberanian berekspresi bagi mereka. Masing-masing tenda peserta juga kita lombakan. Mulai kebersihan, penataan, hingga kreatifitas. Para juaranya kita berikan piala," pungkas guru SDLB Kecamatan Kabuh, Jombang ini. [air/suf]
Posting Komentar
“SALAM PRAMUKA”
Tata tertib Berkomentar di Blog Ala Scoutradio
1. Gunakan Kata “kakak’ untuk menyapa diri sendiri, karena kata “kakak” adalah panggilan khas bagi pramuka
2. Substansi komentar berupa Link Aktif, Iklan, promosi, Link Mati, Url Blog, Url Postingan Blog akan dihapus
3. Komentar-komentar yang tidak sesuai akan dihapus
4. Kakak sopan, kami segan
Silahkan pikirkan baik-baik sebelum anda berkomentar diblog ini. Jangan sampai komentar yang sudah Kakak tulis dengan susah payah dihapus oleh kami, terima kasih