BREAKING

Sabtu, 26 September 2015

Gerakan Pramuka Belu Perkuat Karakter dan Kemandirian

WARTA ANDALAS, ATAMBUA - Semoga peringatan hari pramuka ini dapat memotivasi semangat dan mempercepat kemandirian gerakan pramuka khususnya di Kabupaten Belu mencapai keberhasilan dalam upaya membentuk karakter kaum muda sebagai calon pemimpin bangsa yang handal dan lebih baik pada masa depan khususnya pemimpin-pemimpin di Rai Belu. Demikian disampaikan Ketua Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Cabang Belu, Drs. Wilhelmus Foni, M.Si, Selasa (22/9/2015) di hadapan seluruh jajaran Pramuka Kwartir Cabang Belu saat upacara memperingati HUT Pramuka ke-54 Tingkat Kab. Belu.
Merefleksi semangat kemandirian gerakan pramuka Rai Belu, setidaknya ada tiga dimensi yang menjadi refleksi pokok pada momentum perayaan ini.
"Ada satu refleksi yang kita pandang mewakili bangsa di daerah ini, di Rai Belu ini dan khususnya di dalam komunitas gerakan pramuka Rai Belu. Kita melihat tiga simpul dengan melihat ke belakang dan hari ini kita berdiri disini untuk memandang ke depan. Ada Simpul 54, ada simpul kita baru merayakan 70 tahun Indonesia merdeka dan tahun ini juga kita akan merayakan 99 tahun Kota Atambua pada tanggal 16 Oktober mendatang. Dalam tiga simpul ini mari kita berdoa untuk kesejahteraan bangsa ini, kesejahteraan provinsi ini dan kita berdoa untuk kesejahteraan Rai Belu," ungkap Willem.
Dikemukakan pula, ada beberapa hal yang akan kita alami khususnya yang dewasa, yang tua maupun yang masih muda-muda. Masalah besar yang akan kita alami adalah terkait dengan masalah sosial maupun masalah kebangsaan.
"Masalah sosial yang kita liat utama adalah globalisasi. Seolah-olah kita tidak berbeda dengan bangsa lain. Kita disatukan dengan dunia maya. Hari ini kita berada di Rai Belu, kita juga akan menyaksikan di belahan benua lainnya, Eropa, Afrika dan di Asia lainnya kita saksikan, karena dunia begitu kecil. Teknologi informasi menyatukan kita, jiwa kita dan mata kita," tukas Penjabat Bupati.
Ada satu kegembiraan bahwa dunia begitu maju. Tetapi tantangan yang terbesar adalah masalah-masalah yang dialami oleh bangsa lain dapat merasuki daerah kita, generasi kita. Refleksi yang terbesar adalah mari kita hayati dan mari kita berjuang untuk kesejahteraan Rai Belu.
"Maraknya NAPSA/obat terlarang. Satu bulan yang lalu di Atambua ini, ada obat obat terlarang, narkoba. Ada juga pergaulan bebas, ada juga seks pra nikah. Ini yang kita rasakan. Kita boleh malu mengatakan, tetapi dia ada ditengah-tengah kita. Ada juga kekerasan dan kriminalitas. Di sana pelakunya bukan hanya orang-orang dewasa tetapi anak muda juga ada disana," ujar willem mengingatkan.
Sedangkan masalah kebangsaan dalam bingkai NKRI mencakup rendahnya solidaritas sosial, semangat kebangsaan yang rendah yang pada akhirnya berdampak pada rendahnya semangat bela negara dan ancaman disintegrasi bangsa. Ancaman ini menjadi tanggungjawab semua komponen bangsa termasuk gerakan pramuka.
"Masalah persatuan dan kesatuan harus kita galakan, terlebih kita di daerah perbatasan. Mari kita refleksi keseharian kita untuk dibawa kepada kesejahteraan daerah kita, kesejahteraan negara kita khususnya kesejahteraan Kota Atambua," pinta Willem Foni.
Kaitannya dengan semangat bela negara, hal ini merupakan tanggungjawab kita sebagai komponen bangsa yang di dalamnya ada gerakan pramuka.
"Anak-anak kita yang lahir di tahun 1990-an dan 2000-an, merupakan generasi online dalam waktu 24 jam. Mereka selalu mengupdate statusnya atau mengungkapkan hal-hal yang dilihat dan dirasakan saat ini di media sosial," ungkapnya.
Tantangan yang di hadapi kaum muda akan semakin besar dan kompleks. Masalah ekonomi, sosial, budaya dan politik yang berlangsung di negeri ini akan mempengaruhi perubahan perilaku dan gaya hidup kaum muda.
"Masih banyak kaum muda yang putus sekolah karena berbagai hal, terbatasnya keterampilan yang dimiliki, sulitnya mendapatkan pekerjaan, rendahnya rasa hormat kaum muda kepada orang tua dan menganut paham sesat yang akhirnya menjurus pada perilaku buruk," ujar Willem.
Dia menambahkan, disinilah pentingnya peranan gerakan pramuka sebagai lembaga pendidikan non formal yang bertujuan untuk membentuk kaum muda berkarakter, menanamkan semangat kebangsaan dan membekali keterampilan yang kelak menjadi bekal hidup.
Tantangan bagi para pembina pramuka, harus selalu kreatif dalam membina peserta didik gugus depan sehingga bangga menjadi pramuka. Begitu pula para pelatih hendaknya dapat mengembangkan dan menerapkan teknologi pendidikan yang relevan dengan zamannya tanpa melupakan prinsip dasar dan metode kepramukaan kepada para pembina pramuka.
"Gerakan pramuka harus dapat memberikan nilai tambah bagi anggotanya dan hal ini yang perlu dikaji dan dikembangkan terus menerus oleh pusdiklat dan puslitbang yang bekerja sama dengan pemangku kepentingan. Peran satuan karya pramuka perlu di tingkatkan untuk menciptakan peluang kerja yang berbasis pada kecakapan-kecakapan khusus," ujar Pj. Bupati Willem.
Gerakan pramuka sebagai lembaga nonformal akan melengkapi pendidikan informal yang diperoleh anak-anak dalam keluarga dan pendidikan formal disekolah. Hal ini mengingat pendidikan formal saja tidak cukup untuk menghasilkan kaum muda yang handal dan berkarakter.
"Saya mengajak semua pemangku kepentingan untuk merapatkan barisan dan menyatukan gerak langkah untuk percepatan dalam pembentukan karakter kaum muda Rai Belu khususnya," ujarnya berharap. (humassetdabelu)

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

“SALAM PRAMUKA”
Tata tertib Berkomentar di Blog Ala Scoutradio
1. Gunakan Kata “kakak’ untuk menyapa diri sendiri, karena kata “kakak” adalah panggilan khas bagi pramuka
2. Substansi komentar berupa Link Aktif, Iklan, promosi, Link Mati, Url Blog, Url Postingan Blog akan dihapus
3. Komentar-komentar yang tidak sesuai akan dihapus
4. Kakak sopan, kami segan
Silahkan pikirkan baik-baik sebelum anda berkomentar diblog ini. Jangan sampai komentar yang sudah Kakak tulis dengan susah payah dihapus oleh kami, terima kasih

 
Copyright © 2015 Scout Radio Indonesia