Sebanyak 280 anggota pramuka dari Sembilan provinsi (DKI, DIY, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Utara, Lampung, dan Sumatera Selatan) mendapat pendidikan dan pelatihan oleh grup tiga Kopassus pada acara Latihan Dasar Pembentukan Karakter dan Wawasan Kebangsaan (LDPK WASBANG) yang berlangsung pada 5 – 7 Januari 2016 di Kopassus, Cijantung, Jakarta.
Pelatihan yang diberikan oleh kopassus ini, bertujuan untuk membentuk sikap, perilaku disiplin dan membangun kreativitas, agar peserta memiliki wawasan nusantara dan jiwa nasionalisme yang tinggi.
Ini semua dilatihkan dalam rangka membentuk karakter dan wawasan generasi Indonesia kedepannyaKetua pelaksana acara LDPK WASBANG Kak Edwin S, menilai, saat ini anak-anak muda membutuhkan latihan pendidikan karakter supaya menjadi cerdik dan cerdas, kadang juga latihan fisik supaya bermental baja. Oleh karena itu diadakanlah kerjasama pelatihan pendidikan karakter dengan kopassus, karena salah satu territorial Kopassus adalah membina kaum muda.
"Sesungguhnya hidup atau beraktifitas ditempat ini (kopassus), sejak hari pertama kedatangan diturunkan dari truk sampai hari ini itu diperlakukannya pembiasaaan. Manajemen waktu, makan yang cepat, ibadah juga harus terlaksana, kegiatan menjaga kesehatan, semuanya sangat padat,” ungkap Kak Edwin.
Hal ini membuat peserta sadar betapa waktu yang diberikan Allah kepada kita ini jarang terealisasi dengan baik. Kita banyak menyia-nyiakan waktu, sehingga hidup kita menjadi tidak produktif.
Terlepas dari hal itu, Kak Edwin menuturan, dengan pelatihan seperti ini mudah-mudahan mereka pulang bisa menginspirasi dirinya sendiri, kemudian dapat menularkannya kepada teman-temannya.Materi kelas yang diberikan Kopassus berupa penjelasan-penjelasan tentang daya juang dan proxywar.
“Proxywar kan perang yang saat ini tidak sadar menimpa Negara kita. Anak mudanya juga sudah dipecah belah, makin materialistis, sumber daya alam yang harusnya kita kuasai tapi kita malah jadi penonton” ujar Kak Edwin.Selain materi dari kopassus, pelatihan ini dibantu oleh lembaga lain.
Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), menjelaskan tentang bahaya teroris. Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS), memberikan motivasi. Kemudian Badan Narkotika Nasional (BNN), memaparkan bagaimana cara menyelamatkan diri dari bahayanya narkoba yang setiap saat mengancam generasi muda.Tantangan bangsa dan Negara kedepan tidak akan semakin ringan. Kompleksitas dan dimensi permasalahan akan terus meningkat seiring dengan perubahan waktu.
Pergeseran paradigma ancaman mengalami perubahan dan semakin kompleks mencakup segala aspek bidang kehidupan.Berangkat dari hakikat ancaman tersebut peserta latihan diharapkan menjadi pelopor bagi warga dan masyarakat di sekitarnya dalam menigkatkan semangat bela Negara.
Upaya untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, bangsa, dan Negara ini sangat penting ditengah meningkatnya semangat individualitas, serta memudarnya persatuan dan kesatuan bangsaOleh karena itu, Danjen Kopassus, Mayor Jenderal TNI Muhamad Herindra berpesan, kegiatan seperti ini hendaknya diikuti oleh pemuda khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa untuk lebih mengenalkan semangat patriotisme dan nasionalisme terhadap tanah airnya.