Mengikuti Jambore Internasional Pramuka di Kirara Hama, Jepang, menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Kenyataan itulah yang dirasakan oleh 12 orang anggota Pramuka dari Kutim yang terpilih mengikuti kegiatan dimaksud pada 28 Juli sampai 6 Agustus lalu.
BANYAK kegiatan yang dilaksanakan saat kegiatan jambore di Negeri Sakura itu. Dari berbagai kegiatan yang diikuti, ternyata para pramuka Kutim mengaku sangat menggemari program community. Program berupa pembelajaran tentang kebiasaan dan kultur bangsa Jepang, terasa membekas di hati. Melalui kegiatan ini semua peserta jambore diajak berkeliling ke sejumlah tempat di Jepang.
Althariq Ishel Rafiansyah, salah seorang pramuka asal Kutim menyebutkan, pelaksanaan program dimaksud dilakukan secara bergantian secara berkelompok. Tempat yang dituju antara lain bangunan pemerintahan, sekolah-sekolah mulai dari jenjang dasar, menengah hingga tingkat atas.
“Salah satu hal yang menjadi masalah adalah kami (Pramuka Indonesia, Red) agak susah berkomunikasi dengan orang Jepang,” sebut Althariq.
Meskipun demikian, dia mengaku tetap mengagumi semua hal berbau Jepang. Menurutnya masyarakat Jepang sangat cinta tanah airnya, sehingga bahasa yang digunakan hanya bahasa Jepang. Warga Matahari Terbit itu tidak terlalu mendalami bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Warga setempat apabila diajak berbicara dengan bahasa Inggris, kebanyakan hanya menjawab dengan satu atau dua kata saja, kecuali panitia pelaksana kegiatan Jambore Internasional. Selain itu, peserta jambore juga diajak ke tempat pembuatan kereta tercepat di Jepang, Shinkansen.
Althariq bersama rekan pramuka yang lain sangat terkesan dengan semua pengalaman dimaksud. Mereka siap mengambil hal-hal positif dari salah satu negara termaju di Asia tersebut, untuk kemudian diterapkan di Indonesia. Mulai dari budaya. disiplin, kerja keras, hingga semua keteraturan serta rasa cinta tanah air yang tinggi.
Perlu diketahui, 12 anggota pramuka yang mewakili Kwarcab Kutim pada Jambore Internasional tersebut sebelumnya mengikuti proses seleksi yang ketat, bersaing dengan ribuan pramuka lain. Pada akhirnya hanya terpilih 12 orang saja. Mereka adalah Althariq Ishal Fafiansyah dari SMP YPPSB M Shalahuddin Yusuf (SMPIT DHBS), Andina FItriasiska Putri (SMP 1 Bengalon), Syehena Thertiea Sulaiman (MAN 1 Sangatta Utara).
Selanjutnya M Rizky Ramadhan (SMP 1 Sangatta Utara), Alvi Sindi Ayu Larasati (MAN 1 Sangkulirang). M Fiqri Jusardi Putra (SMP YPPSB). Berikut Fristyani Athika (SMP 1 Muara Ancalong), Riska (SMA 1 Sangkulirang), Risky Nugraha (SMA 2 Sangatta Utara), Frigate Rario Yusuf (SMA 2 Sangatta Utara), dan Vira Avrellya (SMA 2 Sangatta Utara).
Sebagai ucapan terima kasih karena telah sukses mewakili daerah dan menjadi duta bangsa, 12 anggota pramuka tersebut mendapatkan cendera mata dari Bupati Ardiansyah Sulaiman. Diserahkan setelah pelaksanaan upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-54 Gerakan Pramuka di halaman Kantor Bupati, beberapa waktu lalu. (hms7/san/k9)
http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/242541-kisah-12-pramuka-kutim-ikut-jambore-internasional.html
Posting Komentar
“SALAM PRAMUKA”
Tata tertib Berkomentar di Blog Ala Scoutradio
1. Gunakan Kata “kakak’ untuk menyapa diri sendiri, karena kata “kakak” adalah panggilan khas bagi pramuka
2. Substansi komentar berupa Link Aktif, Iklan, promosi, Link Mati, Url Blog, Url Postingan Blog akan dihapus
3. Komentar-komentar yang tidak sesuai akan dihapus
4. Kakak sopan, kami segan
Silahkan pikirkan baik-baik sebelum anda berkomentar diblog ini. Jangan sampai komentar yang sudah Kakak tulis dengan susah payah dihapus oleh kami, terima kasih