BUAH jatuh tak jauh dari pohonnya. Itulah pepatah yang tepat untuk Rosmahariyanti Fatimah. Dunia pramuka Dia tekuni sejak lulus SD, sama seperti ayahnya yang menggeluti kegiatan penuh petualangan itu selama 35 tahun.
Rosma, panggilan akrabnya, mengenal pramuka melalui kakak pembina gugus depan kwartir cabang di SMP Patra Dharma 1 Balikpapan. “Saya diajak ikut lomba satuan di Kilometer 12, Waduk Manggar, tahun 2012,” kenangnya.
Sejak itu, ia aktif kegiatan pramuka penggalang hingga mendapat prestasi berupa Garuda. “Saya harus mengikuti lima tes kompetisi selama seminggu untuk mendapatkan Garuda,” jelas perempuan kelahiran Balikpapan, 1 Juli 2000, itu.
Berkat keaktifannya di pramuka, pada usia yang masih terbilang belia, Rosma dapat menjelajah mancanegera. Perjalanan pertamanya ke Malaysia untuk mengikuti 4th International Jengka Jamboree and 1st Agoonoree tingkat Asia yang dilaksanakan 15–20 April 2014.
Tahun berikutnya, Rosma berkesempatan menginjakkan kaki di Negeri Matahari Terbit, Jepang, untuk tingkat internasional. “Saya menjadi perwakilan dari Balikpapan yang tergabung dalam 22 orang provinsi se-Kaltim untuk kegiatan 23rd World Scout Jambore Scout Mondial Japan 2015,” ucap bungsu dari dua bersaudara itu.
Kegiatan selama 25 Juli hingga 11 Agustus tersebut memberangkatkan 425 orang dari setiap provinsi. Anggota pramuka itu mesti memenuhi syarat seleksi, yaitu memiliki prestasi Garuda serta pengalaman mengikuti kegiatan pramuka di luar negeri.
Bagi anggota pramuka yang dinilai memiliki keaktifan tinggi mendapat hadiah berupa 100 persen dibiayai kwartir daerah. “Di Kaltim ada dua yang dibiayai, saya dan anggota pramuka dari Samarinda, Muhamad Ali,” ucap siswi kelas sepuluh SMA Dwi Warna Bogor itu.
Selama di Jepang, Rosma mengaku senang dan tidak ingin pulang karena telah menjalin pertemanan dengan perwakilan seluruh negara. “Saya bertemu 34 ribu peserta dari 144 negara,” ucapnya.
Selain berkenalan dan games, terdapat pertunjukan budaya yang dilakukan tiap negara. “Saya bersama teman-teman memakai baju adat daerah. Karena saya dari Kalimantan, saya memakai baju adat Dayak,” paparnya.
Hal tersebut dinilai positif oleh wartawan setempat, pakaiannya menuai pujian. “Mereka bilang baju yang saya pakai sangat bagus,” ujarnya.
Selain itu, Rosma membuka lapak untuk kegiatan pertukaran tanda atribut dan baju Pramuka Indonesia. “Kami tukaran atribut dan cende ramata, bahkan sampai melakukan kunjungan camp antarnegara,” tuturnya.
Anggota pramuka dari negara lain juga terkesan dengan Pramuka Indonesia. “Mereka bilang kami sangat ramah. Tim Australia, bahkan mendatangi camp kami untuk mengajak dinner bersama,” jelasnya.
Rosma mengunjugi ibu kota Tokyo dan kota yang diguncang bom atom pada Perang Dunia II silam. “Kami diajak ke Tokyo untuk jalan-jalan dan Hiroshima untuk mengunjugi museum serta bangunan sisa pengeboman,” ucap putri dari pasangan Kashariyanto dan Johana Rosmalia.
Pengalamannya sangat berkesan, sehingga ingin melakukan perjalanan lintas negara lagi. “Sekarang, saya berusaha mulai dari nol untuk jadi pramuka penegak garuda sehingga bisa keluar negeri lagi,” ucapnya.
Dukungan keluarga juga terus mengalir padanya. Johanna, ibu Rosma berharap dari kegiatan pramuka, Rosma dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai positif. “Saya bangga lihat dia masuk pramuka karena bisa menghormati orang lain, serta mandiri,” pungkasnya. (*/ane/kri/k8
sumber : http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/242735-dari-pramuka-cewek-ini-ketemu-wakil-144-negara-di-jepang.html
Posting Komentar
“SALAM PRAMUKA”
Tata tertib Berkomentar di Blog Ala Scoutradio
1. Gunakan Kata “kakak’ untuk menyapa diri sendiri, karena kata “kakak” adalah panggilan khas bagi pramuka
2. Substansi komentar berupa Link Aktif, Iklan, promosi, Link Mati, Url Blog, Url Postingan Blog akan dihapus
3. Komentar-komentar yang tidak sesuai akan dihapus
4. Kakak sopan, kami segan
Silahkan pikirkan baik-baik sebelum anda berkomentar diblog ini. Jangan sampai komentar yang sudah Kakak tulis dengan susah payah dihapus oleh kami, terima kasih