SEMARANG - Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Tengah (Kwarda Jateng) mengirimkan 13 anggotanya untuk mengikuti Jambore Pramuka Dunia ke-23 di Kirara-Hama, Yamaguchi Jepang. Peserta perwakilan Jateng yang terdiri dari 12 penggalang dan satu penegak itu, akan masuk di Pasukan Garuda Satu bersama kontingen nasional dengan jumlah total 387 peserta.
Saat memberi sambutan pada acara pelepasan anggota pramuka ke Jepamg oleh gubernur di ruang rapat lantai 2 Gedung A Setda Jateng, Kamis (23/7) Ketua Pramuka Kwarda Jateng Prof Dr Ir S Budi Prayitno MSc mengatakan, kegiatan Jambore Dunia yang akan diselenggarakan pada 28 Juli - 8 Agustus 2015 ini merupakan bentuk penggalangan semangat persaudaraan Pandu Pramuka sedunia. Ribuan peserta dari berbagai negara akan melakukan beragam kegiatan dalam berbagai tema.
Dalam kegiatan Jambore Pramuka Dunia yang merupakan salah satu agenda dari World Scout Of Organization Movement(WOSM) atau organisasi pandu sedunia itu, seluruh peserta akan mengikuti global development village atau dusun yang didesain oleh Pramuka berisi teknologi tepat guna dari negara-negara peserta Jambore Dunia, pengenalan budaya, serta pengenalan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah maju.
“Mereka juga akan dikenalkan tentang cara memanfaatkan air secara baik. Sedangkan kegiatan terakhir yaitu perdamaian dan persaudaraan antarnegara dan suku bangsa untuk perdamaian dunia. Kami berharap seluruh peserta menjaga nama baik Jateng dan dapat mengangkat budaya Indonesia,” katanya.
Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menyampaikan, akan banyak hal yang dapat diperoleh oleh peserta dari Banyumas, Klaten, Magelang, Sukoharjo, Kota Pekalongan dan Kota Semarang tersebut selama mewakili Jateng di negara sakura. Baik mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya, budi pekerti, maupun perilaku dan kedisiplinan warga Jepang.
“Nek dolan nang mall perhatike, nek mlaku nang eskalator warga Jepang mesti nang sisih kiwo. Kuwi mergo sisih kanan khusus pengunjung sing keburu-buru. Unggah-ungguh warga Jepang terhadap orang lain sangat luar biasa. Mereka masih banyak yang mengenakan kimono sebagai busana asli Jepang dan mengkonsumsi mie yang merupakan makanan pokok Jepang dengan bumbu alami atau tanpa penyedap rasa,” paparnya.
Pada kesempatan tersebut gubernur berpesan agar para peserta yang telah dibekali kecakapan dan pengetahuan lainnya di kwartir masing-masing serta saat menjalani karantina selama tiga hari di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta, dapat mengenalkan beragam kekayaan Indonesia. Antara lain keberadaan Candi Borobudur, Candi Hindu tertua di kawasan Dieng, batik, dan keramahan warga Indonesia.
“Harus banyak komunikasi dengan peserta lain. Banyak hal tentang Indonesia khususnya Jateng yang bisa diceritakan kepada peserta lain dari berbagai negara. Termasuk, mengenai bangunan-bangunan peninggalan negara penjajah Indonesia yang hingga kini masih berdiri di berbagai daerah.Jangan segan bertukar gagasan dan berkompetisi dengan generasi muda Jepang di bidang Iptek. Terus semangat menjalin persahabatan antar sesama dan antarnegara,” pintanya.
Selain memperkenalkan beragam budaya Indonesia, para peserta jambore Pramuka tingkat internasional itu juga diminta membawa suvenir khas Jateng seperti batik atau kerajinan tangan lain untuk dibagikan kepada para peserta dari negara-negara lain sebagai tanda persahabatan dan kenangan-kenangan.
Posting Komentar
“SALAM PRAMUKA”
Tata tertib Berkomentar di Blog Ala Scoutradio
1. Gunakan Kata “kakak’ untuk menyapa diri sendiri, karena kata “kakak” adalah panggilan khas bagi pramuka
2. Substansi komentar berupa Link Aktif, Iklan, promosi, Link Mati, Url Blog, Url Postingan Blog akan dihapus
3. Komentar-komentar yang tidak sesuai akan dihapus
4. Kakak sopan, kami segan
Silahkan pikirkan baik-baik sebelum anda berkomentar diblog ini. Jangan sampai komentar yang sudah Kakak tulis dengan susah payah dihapus oleh kami, terima kasih